Masa-masa
kuliah jadi ingat perjuangan, awal aku hidup di Jogja begitu polos, belum
banyak bergaul, masih butuh banyak belajar. Pilihan yang benar ketika ayah
mengirimku untuk melanjutkan study di Jogja dengan alasan agar aku bisa tau
lebih banyak dunia, tp apa cuma Jogja aja sumber untuk tau dunia.. hehehe
pikirku
Suatu
siang di salah satu PTS di Jogja aku mendaftarkan diri sebagai calon mahasiswi
disana, berbekal legalisir ijazah dan dokumen-dokumen lainnya, plus uang
pendaftaran aku ditemani mas Adit. Selang beberapa hari setelah pendaftaran,
aku mengikuti test tertulis dan diumumkan diterima di PTS tersebut yang
sekarang tempat aku menimba ilmu, mendapat pengalaman dan bertemu teman-teman
seperjuangan.
Awal
mula aku bertemu teteh di salah satu kampusku (knp aku bilang salah satu karena
telalu banyak kampus, hehe). Di depan ruang TU FKIP kita melihat pengumuman
nama-nama mahasiswa baru yang terdaftar masuk ke kelas mana. Setelah tau nama masing-masing
mendapat kelas apa, mulailah kita saling berkenalan. Saat itu aku berkenalan
dengan Ratna dan teteh, klo inget dulu masih terlihat polos banget, lucu deh
pkokmen. Aku, Ratna dan teteh saling bertukar nomor handphone. Nah, disitu awal
mula aku dan teteh bersahabat.
Nanda,
ini adalah sahabatku yang suka-dukanya bareng2. Ntah kebetulan atau memang
banyak persamaan tapi kami berdua sangat klop banget. Awal aku berkenalan
dengan Nanda saat semester 1 pada mata kuliah Pendidikan Pancasila, ketika itu
sabtu pagi setelah kuliah selesai, dosen memberi tugas membuat makalah dan presentasi
dengan anggota kelompok menurut absen. Karena aku dan nanda no. absen berdekatan
173 dengan 175 maka 1 kelompok lah kita, dan disitu awal perkenalan kami, dulu
aku memanggil nanda itu masih Nandaru. Selain nanda, aku satu kelompok juga
dengan Sari dan Toel mereka juga absennya gak jauh beda sama aku, 176 dan 180 hehehe. Karena no. absen yang berdekatan itulah kita bertiga mulai bersahabat.
Bunda,
awalnya aku belum memanggil dia “bunda”, tapi memanggil namanya Reni. Ketemu
bunda saat aku, teteh dan Ratna bingung mencari persinggahan kemana sembari menunggu
waktu kuliah selanjutnya, ntar abis jumatan. Jadi, kebetulan Ratna yang kenal
duluan sama bunda dan mengajak aku sama teteh untuk main ke kostnya. Ternyata
kita tidak sendiri disana sudah ada Ningsih dan Ozi. Di situlah kita mulai
bersahabat.
Kalo
Mba Dew dan Dita aku mengenal mereka saat kuliah sudah berlangsung lama,
kira-kira sudah berjalan berapa semester gitu, lupa. Kita menjadi akrab karena merasa
nyaman dan merasa cocok aja, apa-apa selalu bareng, ngobrol bareng, makan bareng
dan bareng-bareng lainnya... hehehe
Mereka
adalah sahabat-sahabat seperjuanganku selama di Jogja. Dan dari sinilah sesuatu
dimulai... sesuatu yang indah dan berkesan, menjadi kenangan yang berharga. Semua
terasa sempurna... senyum, tawa, bahagia, menangis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar