Sinar
matahari sangat terik siang ini, gerah, panas, serasa tembus menusuk epidermis kulit.
Pukul 13.00 aku berangkat dari rumah menuju kampus, ujian baru dimulai pukul
14.30 sih tapi jam segini aku sudah beranjak pergi, dengan alasan gak mau telat
dan juga sebenarnya belum maksimal belajar, jadi siapa tau dengan datang ke
kampus awal waktu mendapatkan ilham yang bermanfaat. Hehehe
Melewati
jalan yang hampir setiap hari ku lewati, dari rumah-Jalan Adi Sutjipto-Jalan Janti-Jalan Blok O-JEC-Bonbin-Jalan Kusumanegara. Berkendara motor bebek Vega jaman
dulu, diperempatan Blok O aku melihat sosok anak laki-laki, yang berpakaian
serba hitam, memakai sandal jepit, rambut dicat merah, anting-anting di telinga
kiri-kanannya anak itu tidak asing bagiku, ku memperhatikan lama raut wajahnya,
seperti aku kenal, dan ternyata dia adalah anak didikku kelas VII di tempat PPL
ku SMP Muhammadiyah Piyungan. Dalam benak, kenapa dia berkeluyuran disini ya ?,
Apa yang dia lakukan ?, Kenapa gak sekolah ?, ku lihat dia bersama anak
laki-laki yang sepertinya sebaya dengan dia. Tiiiitttt... tiiiittt.... klakson
dari kendaraan lain dibelakangku mulai tidak sabar meminta untuk aku melaju,
wahh.. lampu hijau menyala, terbangun dari lamunan,, aku langsung tancap gas
dan belok kanan melaju ke kampus, sepanjang perjalanan aku masih terngiang
dengan dia si “R”, apa dia udah gak sekolah lagi. Sayang betul.. pikirku, tapi kenapa
????
Flashback
beberapa bulan yang lalu, September 2012 saat aku masih ber-PPL disana bersama
teman-teman sekelompokku. Suatu siang sebelum zuhur, si “R” tiba-tiba sakit dan
dibawa ke ruang UKS oleh guru BK dia mengeluh sakit perut dan kepalanya pusing.
Si “R” memang terkenal anak badung di sekolah padahal dia baru kelas VII SMP
loh, di sering bermasalah dengan guru BK karena tingkah dan kelakuannya tidak
wajar bagi anak-anak seusianya, dia suka bolos sampek berminggu-minggu, pernah
ketauan merokok, mabuk dan ngaibon, naudzubillah...
Kembali
ke UKS, ibu kantin meminta pintu UKS untuk dikunci aja dari depan, mengantisipasi
agar hal-hal yang tidak diinginkan terjadi, mungkin melarikan diri. Tapi itu
tidak urung jg terjadi, si “R” bener-bener kabur, tapi bukan melewati pintu UKS
melainkan jendela yang sebelahnya bersebelahan dengan sawah dan kebun jagung.
Kabur tanpa berpikir panjang dia meninggalkan sepatunya di ruang UKS.
Haaaahhh... tau hal itu, guru BK, ibu kantin dan guru-guru yang lain cuma bisa
mengelus dada.. kata mereka gak heran lagi klo dia berani berbuat begitu. Aku
dan teman-teman cuma bengong dan gak banyak komentar. Ya memang tidak ada yg
mau dikomentari, its real there in the education world... pola tingkah anak yg
bermacam-macam karena salah didikan dan lingkungan bergaul.
Sebelum
kejadian ini, aku memang pernah mengajar di kelas si “R” dia anak jahil, selalu
mengganggu teman yg lain, gak mau memperhatikan pelajaran, saat itu aku mengajar
pelajaran Fisika, ditegur malah gak suka. Sebelumnya lagi, cerita dari guru BK,
“Orang tua si “R” pernah datang ke sekolah mencari anaknya dan meminta untuk
dikeluarkan dari sekolah. Lah knp bisa begitu, orangtua kok malah gak nyuruh
anaknya sekolah ?” menurut orangtuanya, mereka sudah capek ngurusin dia, suka
ngelawan, gak dengerin orangtua ngomong, pkoknya bla..bla.. yg lain. Pikirku,
orangtuanya saja udh gak sanggup ngurusin anaknya bagaimana guru atau orang
lainnya yg dititipkan amanah utk mendidik dia....
Istilah,
“Kepribadian anak tergantung dari pendidikan rumah, kalau dirumah baik
dimanapun dia berada akan tetap baik”, apa iya... bagaimana jika lingkungannya
yg tidak baik ?, seperti kasus diatas... Temen2 ini sebagai refleksi buat kita semua
ya, sebagai anak, kakak, dan calon orangtua nantinya... Ketahui apa yang anak
lakukan, dimana dan bersama siapa mereka bergaul, Perhatikan apa yang mereka inginkan,
keluhkan, dan Arahkan untuk selalu di jalan yang baik !!!!
Dan itu pentinggggg............
Tidak ada komentar:
Posting Komentar