Jumat, 09 Mei 2014

Mindset

MINDSET adalah pola pikir seseorang yang terbentuk karena karakter, kebiasaan, perilaku dan sikap. 
Perilaku seseorang dipengaruhi oleh mindset, karena dalam melakukan sesuatu seseorang didorong dan digerakkan oleh mindset. Sehingga dalam pendidikan, pengalaman, prasangka dan pola kerja pun seseorang juga dipengaruhi oleh mindset.

Mindset setiap orang berbeda. Mindset terbentuk tidak hanya dari diri sendiri, melainkan lingkungan, bagaimana orangtua menanamkan pendidikan karakter, bagaimana kebiasaan dan perilaku kesehariaan orang tersebut, dengan siapa ia bergaul, bagaimana ia melihat sudut pandang baik dalam masalah maupun solusi.

Ketika berbicara mindset itu adalah sebuah idealis seseorang yang membentuk karakter "prinsip", ketika mindset berbeda tidak bisa disalahkan atau dibenarkan, karena seseorang memiliki keyakinan, tujuan, alasan masing-masing.

Ketika berbicara mindset, misalkan Pendidikan.
Ada yang mengganggap sekolah itu penting, yang dimaksud adalah sekolah formal. Sekolah formal dengan jenjang perguruan tinggi hingga bergelar tinggi. Mindset ketika ia berfikir "dengan sekolah saya harus lebih baik, masa depan saya ketika saya berilmu, dengan berpendidikan akan menaikkan derajat, saya akan bekerja ditempat yang baik". Tetapi berbeda dengan orang yang mengganggap sekolah itu tidak begitu penting, karena bagi mereka sekolah atau menimba ilmu tidak hanya di sekolah formal tetapi dimanapun dan kapan saja bisa belajar. Memang... pendidikan bukan tolak ukur untuk tidak sukses dan tidak menjadi lebih baik. Memang... berpendidikan dan berilmu itu beda.


Mindset Prasangka.
Prasangka berkenaan dengan Perasaan.
Malam ini saya berdiskusi dengan seseorang mengenai hidup dan impian. Dalam satu percakapan dia bertanya, mengapa ketika ada seseorang melakukan kesalahan (kejelekan), ada orang yang suka membicarakan kejelekannya itu, kemudian datang lagi orang yang satu dan membicarakan juga begitu seterusnya. Mengapa hal (jelek) itu senang untuk dibicarakan ?
Saya cuma menjawab " karena karakter orang berbeda dan budaya mereka juga berbeda. Ketika lingkungan mengambil alih karakter, itu akan menjadi kebiasaan dan akhirnya membicarakan orang lain itu hal yang biasa.


Mindset Pengalaman.
Pengalaman berkaitan dengan hidup. Siklus hidup itu bertahap, sudah memiliki metamorfosis dari lahir, balita, anak-anak, remaja, dewasa, lansia, meninggal.
Mindset orang umum, ketika sekolah itu yaa dari TK, SD, SMP, SMA, kuliah (Sarjana, Magister, Doktor, Profesor). Fase hidup juga demikian selesai sekolah, bekerja dan kemudian menikah. Karier juga begitu karyawan bawahan, kepala bagian, manager dan direktur. Layaknya sewaktu kecil ketika bangun tidur langsung mandi, makan dan aktivitas lainnya. Begitu terus... semua dikerjakan secara teratur.

Generasi dulu dengan generasi sekarang, mindset berbeda. Antara orangtua dan anak mindset berbeda. Orangtua hidup dizamannya, anak hidup dizaman modern yang semua terpengaruh globalisasi. Jangan salah ketika mereka berfikir tentang modernisasi. Orangtua sering memberikan rambu-rambu kepada anaknya agar tidak seperti pengalaman mereka dulu. Jangankan antar keluarga, kita dengan teman pasti berbeda mindset, kita dengan pasangan juga demikian.

Mindset Kerja atau Pola Kerja.
Kerja atau bekerja adalah melakukan sesuatu yang menghasilkan uang, berapapun penghasilan yang di dapat itu tetap dikatakan kerja. Pola kerja seseorang diadapatasikan dengan karakternya. Jika ia seorang yang ramah, santai, suka bersosialiasi. Ketika melakukan pekerjaan ia memilih yang sesuai dengan karakter tersebut. Jika ia seorang yang rajin, rapi, teratur dan disiplin maka ia akan melakukan pekerjaan yang mencerminkan kebiasaannya. Dan begitu pula sebaliknya.. Semua terproses dari karakter, kebiasaan, perilaku dan sikap.


Itu hanya sekelumit mindset yang ada di diri dan lingkungan kita. Namun, ketika ada seseorang yang berbeda (tidak sama dengan mindset orang umum) dibilang orang gila, tapi ketika seseorang menjadi berbeda dengan (orang umum) dibilang orang waras. Padahal, siapapun yang dianggap orang gila dan orang waras, kembali lagi bahwa setiap orang punya idealis dan prinsip masing-masing. Mereka punya keyakinan, alasan tersendiri atas jalan hidupnya.


Berbicara mindset tidak akan ada habisnya, setiap orang pasti akan mempertahankan idealisnya. Karena keyakinan itu akan ia anggap benar dan mereka punya alasan. Berbeda mindset tidak harus disamakan karena berbeda itu anugrah.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar