Sabtu, 10 Mei 2014

Berbeda Itu Anugrah

Ada siang ada malam, ada hitam ada putih, ada laki-laki ada perempuan, ada  baik ada buruk, ada setuju
ada yang tidak setuju, ada kaya ada miskin, tidak ada yang sama bukan ? itu anugrah...

Berdampingan saling menyelaras satu sama lain, saling melengkapi dan menutupi kekurangan. Perbedaan yang tidak harus menjadi satu penghalang ketika tetap ingin sebagai penyelaras.



Saya mengenal dia, beberapa tahun yang lalu dengan segala kelebihan dan kekurangan, dan segala macam perbedaan yang kini membuat kita menyatu. Perbedaan nyata nan membuat indah.
Kita bukan yang sempurna, kita juga bukan yang terbaik. Tapi saling mendukung untuk menjadi lebih baik.

Saya mengenal dia, dengan segala perbedaan. Pola pikir, karakter, kesukaan, keinginan (impian), yang menjadikan kita selalu beradu argument dan berdebat ketika diskusi tentang apapun itu, hingga tidak ada satupun yang mau mengalah. Ini keegoisan yang menghantarkan adanya solusi walau kadangkala kita tidak menemukan solusi tentang yang diperdebatkan, hehe tapi bagi saya semua masih indah. Berbeda itu anugrah...

Saya mengenal dia, dengan segala perbedaan nyata. Budaya, keoptimisan, pergaulan, lingkungan, sudut pandang. Semua hal yang saya belum pernah menemukan hal itu. Siapa bilang berbeda tidak bisa menyatu ?. Berbeda itu anugrah...

Saya mengenal dia, masih dengan perbedaan. Dia yang selalu mengatakan "yang saya lihat bukan hanya perbedaan kita, tapi dari banyaknya persamaan, saya menutupi perbedaan itu". Berbeda itu sungguh anugrah...

Banyak pasangan yang tidak bersyukur. Masih banyak orang yang lupa bersyukur. Mencari kesamaan dari banyak perbedaan. Menutupi kesamaan ketika ada satu perbedaan. Dan itu selalu dicari agar selalu mendapatkan kesamaan, tetapi sadari juga tanpa ada perbedaan tidak ada kesamaan. Mengapa mencari yang sempurna dibalik kekurangan dan kelebihan ?

Kita lupa ketika.....
Ada pasangan yang berpuluh-puluh tahun hidup bersama. Dalam bahteranya sering sekali cek-cok, bertengkar hanya karena prinsip, argument dan emosi. Tetapi masih tetap saja bersama hingga kini,  karena masih adanya satu visi di dalam bahtera, perbedaan itu memang anugrah.

Ada pasangan yang hingga kakek-nenek tetap saling mendampingi. Mereka berbagi, mengindahkan pundak dalam suka duka, berkasih sayang tulus, kepedulian yang ikhlas, memberi kenyamanan yang aman. Karena mereka mengerti berbeda itu anugrah....


Selamat Bermalam Minggu...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar