Jumat, 08 Maret 2013

Wanita Profit

Suasana pagi hari saat sarapan, seorang ibu membuka obrolan tentang pernikahan kepada anak laki-lakinya.

Ibu    : Ayo dong kapan mau nikah, udah cukup matang dengan umurmu 30 tahun sekarang, pilih wanita mana yang kamu suka, mami nikahin.

Anak   : Ntar aja deh Mi, aku belum punya kerjaan tetap, pendapatanku juga kecil, jadi ntar aja lah nikmati dulu. Kalau nikah sekarang mau kasih makan apa anak,istriku nanti..

Ibu      : Ya sudah, kalau kamu belum siap, tapi kalau bisa cari wanita yang Profit dong, biar bisa mensupport kamu disaat down.

Anak   : Lah, Kenapa begitu Mi ???

Ibu      : Iya dong, mami tahu kamu seperti apa, jadi carilah calon istri yang Profit bagi kamu. Kayak Mami sama Daddy, Mami yang profit bagi Daddy.. Mami yang punya potensi untuk sama-sama maju bersama Daddy. Karena pasangan itu harus bisa saling mensupport, kalau kamu cari calon istri yang sama seperti kamu, sama saja bohong. Karena laki-laki ada masanya mereka akan down, royal. Jadi peran wanita disini penting bagi laki-laki.

Anak  : Iyaa, ntar sambil jalan juga ada kok Mi. Yang penting wanita itu bisa nerima aku apa adanya, tidak banyak menuntut dll.

Ibu    : Tidak bisa begitu dong, kalau kamu hanya menunggu mendapatkan wanita yang bisa nerima kamu apa adanya, dia cuma akan menerima kamu diawal-awal saja, kalau sikap dan caramu masih seperti ini, suatu saat istrimu yang akan semena-mena sama kamu. Saat sakit kamu ditelantarin, dikasih makan yang gak karuan, tidak dihormati sebagai suami dsb. #Tetap beragumen panjang lebar (bla...bla...bla), tetapi dengan inti pembicaraan yang sama.

Anak   : Cuma mendengarkan dan menanggapi seperlunya saja.


Dialog percakapan diatas realita yang saya temui loh !!!, heeemm... anda sering mendengar atau membaca statement tentang “Dibalik laki-laki yang hebat pasti ada wanita yang hebat pula”. Menurut anda, apakah statement itu benar ??? jawabannya biar anda sendiri yang memahami. He he he

Kata Profit diatas dianalogikan menguntungkan, “menguntungkan” disini saya pahami sebagai cara dalam menyeimbangkan diri antar pasangan. Saling pengertian, berbagi, saling menghormati, punya visi dalam menjalani hubungan yang baik dan terpenting saling mensupport. Pasangan itu bukan hanya berjalan beriringan, tetapi berjalan berdampingan dan saling mengarahkan jalan di depannya.


Firman Allah dalam QS.An-Nur:26 juga menjelaskan bahwa :

“Perempuan-perempuan yang keji untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji untuk perempuan-perempuan yang keji (pula), sedangkan perempuan-perempuan yang baik untuk laki-laki yang baik, dan laki-laki yang baik untuk perempuan-perempuan yang baik (pula). Mereka itu bersih dari apa yang dituduhkan orang. Mereka memperoleh ampunan dan rejeki yang mulia (syurga)”.


Jadi, pasangan (jodoh) memang Tuhan yang menentukan, tetapi apa salahnya jika kita mencari yang terbaik dari yang baik sebagai pendamping hidup. Pemaknaan firman diatas mengajarkan untuk kita laki-laki/perempuan dalam memantaskan diri dan perbaiki kualitas diri untuk bisa dapat yang terbaik dan menjadi yang terbaik. Karena memang Laki-laki yang Baik akan mendapatkan Perempuan yang Baik (pula). Dan Janji Tuhan itu pasti.....


Semoga kita termasuk makhlukNya yang selalu dikasihi oleh Tuhan dan diberkahi sesuatu yang baik dan indah... Selalu berdoa untuk yang terbaik (rezeki, jodoh, karier dan pendidikan). Amiinn...



Tidak ada komentar:

Posting Komentar